Di post sebelumnya gue mungkin banyak meracau tentang galau dan membuat banyak teman salah paham dengan galau yang gue maksud. Di post tersebut sebenarnya gue berusaha untuk mengungkapkan bagaimana parahnya galau karena cinta, dan akibat-akibat dari hal tersebut. Bukan tentang galau karena komputer rusak, kunci motor hilang, atau jerawat yang semakin liar.
Kemarin saat lagi asik online, gue mendapat sesuatu yang seuatu banget sebagai sesuatu yang sesuatu banget bagi banyak orang ( kalian bingung? sama ). Ceritanya saat gue buka beranda, tiba-tiba disana gue mendapati catatan yang berasal dari akun temen gue. Tentu saja gue langsung tertarik, sebab dari judulnya udah bikin penasaran men. Kalian tau apa judulnya? Ya judul dari catatan tersebut adalah “EPISODE TERAKHIR DORAEMON.” Wow aku terkejut! ( biasa aja deh ).
Siapa sih yang gak kenal Doraemon? Kucing bunder yang berkantong, dan memiliki suara yang khas. Mirip suara nenek-nenek nelen sepatu.
Di Indonesia animenya sudah tayang kira-kira 10 tahunan, dan sudah menerbitkan kira-kira 40 jilid komik.
Dan karena kejeniusan dari penggarapan plot oleh kreatornya, Fujiko Fujio, gag manga yang satu ini tak pernah kehabisan ide untuk setiap ceritanya. Dan berhasil menggait jutaan penggemar di seluruh dunia.
Tapi, sebagai penggemar apakah kita pernah berangan-angan bagaimana ending dari Doraemon?
Memang, komik Doraemon memilki cerita yang menggantung. Bukan tanpa alasan, mengingat sang kreator jenius ini wafat sebelum berhasil menamatkan Doraemon. Namun ternyata, belakangan ini, terdengar desas - desus, bahwa sebelum meninggal, Fujiko menyisipkan sebuah cerita tambahan, yang notabene merupakan episode pamungkas Doraemon.
Episode terakhir ini sangat terkenal dan sudah tersebar luas di email sejak tahun 90-an. Walaupun versi Inggrisnya yang dikenal luas lebih singkat dari aslinya yang berbahasa Jepang, inti ceritanya yang terkandung, tetap bisa kita tangkap. Oke, daripada banyak cincong mending kita lihat manganya, nah :
Sebelumnya apa sih galau itu kak?
Kata kakak-kakak gahoel, galau adalah situasi dimana pikiran kita sedang kacau tidak karuan. Segala perasaan negatif jadi bercampur aduk. Mulai dari benci, cemburu, sedih, sampai panik.
Siapa saja orang yang mengalami galau?
Semua orang bisa mengalami galau. Anak-anak, tukang jahit, preman, bahkan nenek-nenek pun bisa mengalami galau. Tapi karena galau sekarang menjadi trend, maka kebanyakaan remaja-remaja labillah yang sering mengalami galau.
Kok bisa ya, emang penyebabnya apa sih kak?
Banyak sih. Tapi karena kebanyakan anak labil yang galau, masalah cinta yang mendominasi penyebab kegalauan.
Bener juga, di jejaring sosial facebook atau twitter gitu lagi ramainya galau-galauan. Sampe ada yang bilang ‘ga galau ga gaul.’ Emang bener ya kak, kalo gak galau itu gak gaul?
Ya gak lah. Bagian mananya yang bikin gaul? Yang ada waktu kita galau justru perasaan kita makin labil. Biasanya saat galau kita langsung update status di facebook yang isinya gak banget. Contoh :
Ada seorang gadis sedang galau karena telah diputusin cowoknya, gadis itu nangis dan lari menuju kamar. Dia bingung mau curhat dengan siapa. Semua temen sudah pada tidur. Lalu dia teringat akan sesuatu, facebook! Tepat sekali. Dia mengetik, terus saja mengetik sambil mengusap air matanya. Lalu akhirnya dia lega setelah tulisan ini tampil di facebook : “hemmzz npa cih amu ninggalind aquh. Tenyta amu jahad. Humb galau dech.”
Nah bagian mananya yang gaul? Gak ada kan? Malah berasa aneh.
Makannya, ingat dan resapi quote ini : "Galau karna cinta gak pernah bikin kita gaul, justru membuat kita terkesan alay dan jauh dari Alloh."
Nah. . .