25 Agustus 2011
kamar selalu bisa melihat, menjaga,
atau jika kau di dalamnya, ia selalu bisa menahan tanya :
“mengapa kau menatap langit-langitku dengan putus asa?”
Kamar selalu bisa
tapi malam itu kamar tak berdaya
ia terbelenggu oleh takdir dan hampir rubuh karena duka :
“mengapa aku tak bisa mencegahmu menjelma menjadi pusara”
kamar merasa berdosa
Rabu, 28 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Mari Dikomeng